Senin, 24 September 2018

Coretan [Ku] Tentang Aluna : Stop Atau Kita Pulang !

Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi menjadi saksi pertama kali Luna menyaksikan Persija, tim kesayangannya bermain. Tribune VIP Barat menjadi saksi keceriannya, kegembiraannya dan ketakjubannya sebagai seorang suporter. Berbaur bersama dengan suporter yang lainnya. Walaupun hanya sebatas pertandingan persahabatan tapi antusias pendukung Persija begitu tinggi. Kapasitas 28.000 kursi full terisi sementara di luar stadion masih banyak pendukung yang ingin masuk tapi tak kebagian tiket.

Cerita keseruan dan sedikit pengalaman tak mengenakan bisa dibaca di sini http://fendi1980.blogspot.com/2018/09/coretan-ku-tentang-aluna-antara-persib.html

Namanya sebuah pertandingan yang ditonton oleh puluhan ribu penonton tentu suasana riuh begitu terasa. Tak jarang umpatan - umpatan kepada pemain lawan dilontarkan sebagai psywar. 

Rupanya Luna terbawa suasana riuhnya suporter. Sehingga tak sengaja saya dengar dia mengumpat, bukan kata - kata yang kasar tapi agak ngga pas dilontarkan oleh seorang anak berusia 9 tahun.

Saya panggil dia duduk, lalu saya bilang, "Luna, ngga boleh bilang kayak gitu, ngga sopan !"

"Itu yang lain boleh teriak - teriak kayak gitu malah ada yang bilang (maaf ya Bi) Anj##g !"

"Itu orang lain, Abi ngga punya hak untuk menegur dan ngga punya kewajiban buat nasehatin. Tapi Luna Anak Abi, ada hak dan kewajiban Abi negur dan nasehatin Luna, mengerti Nak ?"

"Emang kenapa ngga boleh ?"

"Ngga sopan teriak seperti itu, kasih dukungan yang menyemangati tim Luna, bukan dengan memaki - maki, Luna bisa ?"

"Kalau Luna ngga bisa kita stop lalu pulang !"

"Bisa .. Ya udah Luna moto - moto aja, pinjam kamera Abi."


Akhirnya saya beri pinjam kamera yang saya bawa dan membiarkan Luna memotret objek - objek sekehendak hatinya.

Bagi saya pribadi, chat - chat rasis, umpatan dan makian seminimal mungkin dihindari. Di stadion bukan hanya laki - laki dewasa saja yang menonton tapi banyak anak kecil dan remaja di bawah umur yang akan merekam chat - chat itu dan ke depannya menjadi sebuah kebiasaan. Ingat sifat anak - anak itu mudah sekali meniru.

Video tentang seorang pendukung Persija yang meninggal di GLBA membuat saya miris, bagaimana tidak, ada anak kecil yang memukulkan balok ke badan korban. Mereka berani melakukan itu karena apa ? Karena ada yang mencontohkan, lalu mereka tiru agar [mungkin] bisa disebut Jagoan.

Saya tidak ada maksud untuk menyudutkan siapapun hanya mengajak kepada semua elemen suporter, hentikan semua bentuk kekerasan, nyawa terlalu mahal untuk ditukar dengan apapun. Tidak boleh kita mati demi sepakbola, kalaupun kita beda dalam urusan dukung mendukung klub tapi yakinlah kita adalah saudara di bawah tiang bendera .. INDONESIA !!

Mari kita renungkan 
Lalu kita bertanya 
Benarkah kita manusia 
Benarkah ber Tuhan 
Katakan aku cinta kau
Pada tanah yang sama 
Kita berdiri 
Pada air yang sama
Kita berjanji
Karena darah yang sama
Jangan bertengkar
Karena tulang yang sama
Usah berpencar ... INDONESIA
(Dibawah Tiang Bendera - Iwan Fals, Frangky, Ian Antono)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar